Ngasal aja wkwkwk
Pengertian Etika
Etika merupakan terjemahan dari bahasa Inggris ETHIC dan ETHICS, yang mempunyai 2 ( dua ) pengertian yaitu :
1. A body of moral principles or values ( Himpunan azas-azas moral atau nilai-nilai )
2. Ethical, pertaining to right and wrong in conduct ( Etis berkaitan dengan perilaku benar atau salah )
Berdasarkan
uraian di atas maka pengertian tersebut tidak menunjukkan perbedaan
yang terlalu jauh dalam arti pengertian secara bahasa Indonesia. Menurut
Dr. Fanz Von Magnis dalam bukunya “ ETIKA UMUM “ mangatakan bahwa :
“Etika
adalah penyelidikan filsafat tentang bidang-bidang kewajiban-kewajiban
manusia serta tentang aturan-aturan yang baik dan buruk.”
“Etika
tidak mempersoalkan keadaan manusia, melainkan bagaimana manusia harus
bertindak, sopan santun, dengan segala kaidah kehidupan pergaulan dan
komunikasi.”
Sedangkan menurut ARISTOTELES , mengatakan bahwa :
Etos
adalah paduan nilai-nilai “ good intension ” ( etikad baik ), “
trustworthiness ” ( kepercayaan ) dan “ competence or expertneaa” (
kemampuan atau keahlian ).
Perbedaannya dengan etiket.
Etiket
adalah terjemahan dari bahasa Inggris dan bahasa Prancis “ ETUQUETTE ”
yang berarti “ persyaratan konvensional mengenai perilaku sosial.“
Tata Krama Global
Di
dunia ini ada nuansa yang berbagai macam pola tata cara hidup
bermasyarakat. Secara georafis ada nuansa perbedaan etiket. Hampir
setiap suku dari bangsa kita memiliki etiket yang berbeda. Maka ada
pepatah mengatakan “ Lain padang lain belalang. Lain lubuk lain pula
ikannya.”
Hidup
adalah interaksi dengan sesama. Interaksi ini memerlukan tata krama (
manners) dan tata cara ( etiquette ). Etiket dalam tata krama pergaulan
dan petunjuk bagaimana tata cara berperilaku agar dapat diterima oleh
seebuah masyarakat yang menuntut sopan santun.
Negara, dan
berbagai bangsa dari berbagai negara saling bertemu. Maka diperlukan
etiket yang bisa diterima semua pihak, etiket global. Hal ini agar
terwujud tata cara internasional yang memungkinkan setiap orang dari
latar belakang kebudayaan yang berbeda itu dapat bergaul dengan tata
cara yang dapat diterima semua pihak.
Etiket bisa
saja terasa formal dan kaku. Sedangkan manners tidak ada unsur formal
dan kaku. Hal yang harus diketahui adalah, salah satu yang terpenting
dari kiat-kiat sukses dalam interpersonal relationship skill (
keterampilan hubungan sesama ) yang baik adalah mengikuti etiket yang
berlandaskan etika.
Ciri–ciri orang yang memiliki tata krama yang baik :
1. Tidak sombong.
2. Jujur dan bijaksana.
3. Memiliki toleransi yang tinggi.
4. Mempunyai kemampuan empati, yakni kesanggupan untuk dapat merasakan dan mengerti perasaan orang lain.
5. Tahu kapan dan bagaimana bertindak di berbagai macam situasi.
Dinilai
dari berbagai faktor, antara lain penampilan komunikasi verbal dan non
verbal, perilaku ( ikhlas, ramah, positif, tidak menyerang ).
Etiket Blunder
1. Tidak memperdulikan waktu orang lain.
2. Cara berpakaian yang tidak pantas dengan situasi.
3. Menyapa, menerima, memperkenalkan orang lain dengan sembrono.
4. Pendengar yang buruk.
5. Menggunakan kata-kata yang tidak pantas.
6. Mempermalukan orang lain.
7. Tidak menghormati barang, teritori orang lain, maupun tempat, barang milik bersama.
8. Tidak tahu etiket bertelepon.
9. Tidak menghargai orang lain.
10.Tidak tahu etiket makan.
Etika Bisnis
Bisnis
sebagai bagian dari hidup masyarakat tidak lepas dari etika, yaitu
etika bisnis, atau etika yang berlaku bagi kegiatan-kegiatan manusia
dalam berbisnis.
Setiap
kegiatan bisnis senantiasa berdimensi etika, karena kegiatan-kegiatan
ini mau tidak mau menyentuh hubungan-hubungan antara lembaga dengan
berbagai kliennya dalam masyarakat, juga anggota-anggota lembaga bisnis
itu sendiri, yaitu para personilnya.
Sukses
suatu lembaga bisnis sebagian besar tergantung kepada kemampuanya
membina dan memelihara keseimbangan kepentingan “ stakeholders.” Pelaku
bisnis dituntut untuk selalu memiliki kepekaan dan terampil memilih
jalan yang tepat apabila kepentingan-kepentingan saling berbenturan. Di
sinilah para pelaku bisnis berpeluang untuk menunjukkan jati dirinya,
standar etiknya moralnya dan integritas pribadinya.
Sukses mundurnya usaha bukan ditentukan oleh saingannya tetapi oleh :
1. Karyawan.
2. Konsumen.
3. Pemegang saham.
4. Masyarakat sekitar.
5. Pemasok.
6. Dan stakeholder lainnya.
Untuk
mencapai sukses semacam itu, pelaku bisnis dituntut memiliki standar
etik yang tinggi yang dipatuhi secara konsekuen, dilandasi oleh
integritas pribadi yang kokoh dan keberanian moral yang tangguh.
Menjalin kerja sama yang baik dengan stakeholders yang senantiasa
membawa hasil yang memuaskan.
Jadi dengan
demikian kesimpulannya adalah, melaksanakan bisnis dengan baik tidak
berarti sekedar mengejar untung. Tetapi berusaha memberikan manfaat
optimal bagi semua pihak yang terlibat.
Etika Jamuan Makan ( Table Manners )
Guna
memahami sopan santun yang berlaku dalam suatu jamuan makan, kita tidak
dapat terlepas dari melihat aturan-arutan yang berlaku secara
internasional. Aturan–aturan tersebut antara lain :
1. Usahakan datang tepat pada waktunya.
2. Duduklah
pada tempat yang telah ditentukan, dengan punggung lurus dan tegak,
jangan bengkok atau bersandar malas, atau setengah berbaring.
3. Duduklah dari sebelah kiri kursi masing-masing.
4.
Sikap–sikap yang harus dijaga selama makan antara lain kedua belah siku
tidak boleh dikembangkan, siku atau lengan tidak diletakkan di atas meja
dan lengan tidak ditekan pada pinggiran meja.
5. Sendok,
garpu, dan pisau dipegang pada ujung tangkainya , sedangkan ketiga jari
lainnya menahan tangkai sendok di bagian bawah, garpu dipegang dengan
cara yang sama dengan tangan kiri.
6. Pada
umumnya apabila duduk, serbet dapat langsung dibuka dan diletakkan di
pangkuan, namun bila menghadiri jamuan makan di kediaman seseorang
tunggu sampai nyoya rumah melakukannya.
7. Serbet
makan digunakan hanya untuk menyeka bibir, tidak boleh digunakan untuk
menyeka keringat ataupun hidung, serbet ini pun jangan digunakan untuk
membersihkan garpu, piring dsb.
8. Apabila
Anda ingin meninggalkan tempat atau pulang, lipatlah serbet makan
tersebut dengan baik, dan diletakkan di sebelah piring kiri Anda.
9. Ambillah hidangan dengan sedikit-sedikit karena Anda akan bercakap-bercakap selama jamuan makan.
10. Katupkanlah mulut Anda sewaktu makan ( mengunyah ) makanan.
11. Telanlah makanan yang ada pada mulut, sebelum Anda bicara.
12. Jangan berbicara pada teman Anda yang baru saja menyuapkan makanannya.
13. Apabila tangan kiri tidak dipergunakan, sebaiknya Anda letakkan di pangkuan dan jangan bertumpu di meja makan.
14. Jangan menggunakan jari Anda untuk melepaskan makanan dari garpu, pergunakanlah pisau.
15. Untuk
mengambil makanan dari mulut Anda, misalnya tulang, pergunakan ibu jari
dan telunjuk Anda, jangan menutup mulut Anda dengan serbet makan atau
tangan Anda.
16. Jangan menggunakan dan meminta tusuk gigi di meja makan atau di tempat umum.
17. Pergunakan peralatan makan dari bagian luar lebih dahulu.
18. Letakkan alat makan yang sudah terpakai di piring Anda , jangan letakkan di meja makan.
19. Panggilah pelayan untuk mengambilkan peralatan makan yang baru bila peralatan Anda ada yang jatuh atau kotor.
20. Sendok kecil digunakan hanya untuk mengaduk dan mencicipi minuman.
21. Jangan meniup minuman yang masih panas, aduk-aduklah dengan menggunakan sendok yang telah disediakan.
22. Minuman tidak boleh disedot berbunyi, air minum harus langsung ditelan, tidak boleh, dikumur-kumur terlebih dahulu.
23. Laplah bibir Anda sebelum Anda minum.
24. Apabila Anda menjatuhkan makanan di meja maka ambillah makanan tersebut dan letakkanlah makanan tersebut di piring Anda.
Jika makanan itu kering maka Anda bisa mengambilnya dengan tangan Anda
Jika makanan itu basah, Anda bisa mengambilnya dengan garpu dan sendok.
25. Apabila Anda menumpahkan air di meja makan.
Minta
maaf kepada tuan rumah dan mereka menenangkan suasana ( Anda sebaiknya
tenang dan duduk di kursi ). Panggilah pelayan untuk segera
membersihkannya.
26. Apabila makanan Anda terlalu panas, tunggu beberapa saat hingga makanan tersebut dingin.
27. Apabila
termakan tulang atau benda keras lainnya , ambillah dengan dua jari (
ibu jari dan telunjuk ) dan letakkan tulang tersebut di piring Anda.
Untuk mengambil biji yang kecil tersebut Anda bisa mempergunakan sendok,
karena ini akan lebih mudah.
28. Cara
makan Indonesia menggunakan sendok dan garpu, untuk menyantap ayam
goreng, udang dengan kulit, lalap, kerupuk, dalam jamuan makan tidak
resmi ataupun di lingkungan keluarga dapat dipergunakan tangan.
29. Gaya makan cara Amerika adalah makanan dipotong-potong dengan pisau
dan garpu kemudian diletakkan di tepi piring , dan garpu dipindahkan ke
tangan kanan untuk menyuap makanan tersebut.
30. Gaya
makan Eropa adalah pisau di tangan kanan, garpu di tangan kiri, makanan
dipotong dengan ukuran cukup untuk disuap , kemudian dengan menggunakan
garpu di tangan kiri makanan dapat lansung disantap.
Pisau
dan garpu selalu dihadapkan kebawah ( telungkup ) kecuali menyantap
nasi atau sayuran yang berbentuk keci-kecil , garpu boleh dihadapkan ke
atas.