Dahulu di kota Array terdapat seorang Kadi yang kaya-raya. Suatu hari kebetulan bulan Syura datanglah seorang miskin meminta sedekah.
Berkatalah si miskin tadi,
"Wahai tuan Kadi, saya adalah seorang miskin yang mempunyai tanggungan keluarga. Demi kehormatan dan kemuliaan hari ini, saya minta pertolongan tuan. Berilah saya sedekah sekadarnya berupa sepuluh potong roti, lima potong daging dan uang dua dirham." kata si miskin itu.
Kadi menjawab,
"Datanglah setelah waktu dhuhur nanti." jawab Kadi. Selepas sembahyang dhuhur orang miskin itu pun datang demi memenuhi janjinya. Sayangnya si Kadi kaya itu tidak menepati janjinya dan menyuruh si miskin datang lagi setelah sembahyang Ashar.
Tapi pada ketika si miskin itu datang pada waktu yang dijanjikan untuk kali keduanya itu, ternyata si Kadi tidak memberikan apa-apa. Maka pergilah si miskin meninggalkan rumah si Kadi dengan hati kecewa.
Ketika si miskin jalan mencari-cari, ia lewat di depan seorang Nasrani yang sedang duduk di depan rumahnya.
"Tuan, demi keagungan dan kebesaran hari ini berilah saya sedekah untuk memberi makan keluarga saya," kata si rniskin itu minta sedekah kepada orang Nasrani itu.
"Hari apakah hari ini ?" Tanya orang Nasrani itu.
"Hari ini bulan Syura," jawab si miskin, sambil menerangkan keutamaan dan kisah-kisah bulan Syura.
Rupanya orang Nasrani itu sangat tertarik mendengar cerita si peminta sedekah dan hatinya berkenan untuk memberi sedekah.
"Katakan padaku, apa keinginanmu" katanya si Nasrani. Berkata si peminta sedekah,
"Saya memerlukan sepuluh potong roti, lima iris daging dan uang dua dirham saja."
Dengan segera orang Nasrani memberi si peminta semua keperluan yang dikatakannnya. Si miskin itu pun pulang dengan hati gembira.
Sementara itu, ketika tidur si Kadi yang ingkar janji itu telah bermimpi.
"Angkat kapalamu" kata suara dalam mimpinya. Baru saja ia mengangkat kepalanya, Tiba-tiba terhampar di depan matanya dua buah bangunan yang indah. Sebuah istana dibuat dari batu-bata berlapis emas dan sebuah lagi dibuat dari permata yang berkilauan.
"Ya Tuhan, untuk siapa istana yang sangat indah ini ?" Terdengar jawaban.
"Semua bangunan istana ini adalah untuk kamu andaikan saja kamu mau memenuhi hajat si peminta sedekah itu. Kini istana itu dimiliki oleh seorang Nasrani."
Saat bangun dari tidurnya. Kadi itu segera pergi menemui orang Nasrani yang dimaksudkan dalam mimpinya. Kadi bertanya kepada si Kristian,
"Perbuatan apakah gerangan yang kau lakukan semalam, hingga kau dapat pahala dua buah istana yang sangat indah ?" tanya si Kadi. Orang Nasrani itu pada mulanya bengong, tak mengerti.
Tapi setelah diterangkan oleh si Kadi berkaitan dengan mimpinya, maka ia bercerita bahwa kemarin yang dilakukannya, bahwa ia telah bersedekah kepada fakir miskin yang memerlukannya pada hari Syura ini.
"Juallah amal itu kepadaku dengan harga seratus ribu dirharn," kata si Kadi.
"Ketahuilah, hai Kadi, sesungguhnya amal baik yang diberikan dan dibalas oleh Allah tidak dapat diperjual-belikan. Sekalipun dengan harga bumi serta seisinya." Kata si Kristian.
"Mengapa anda begitu, sedangkan anda bukan seorang Islam?" Tanya si Kadi.
Ketika itu juga orang Nasrani itu membuang tanda salibnya dan mengucapkan dua kalimah syahadat serta mengakui kebenaran agama yang dibawa oleh Nabi Muhammad S.A.W.
Dongeng Anak Islami Pahala Dari Sebuah Sedekahh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar